TIPS MELEPASKAN 8 HAL DALAM HIDUP

1. Melepas tekanan
Lelah tidaknya Anda tergantung pada persepsi Anda. Apabila Anda tidak membersihkan pikiran, maka pikiran akan penuh debu. Setiap hari Anda akan menemui banyak kegiatan, sebagian bahagia, sebagian lagi tidak.

Semua peristiwa ini akan menetap di pikiran, melebur dan mengacaukan pikiran. Bila Anda menyimpan kenangan yang menyakitkan, Anda akan merasa sangat tertekan. Oleh karenanya, bersihkan pikiran Anda, biarkan hal-hal itu berlalu, singkirkan kenangan pahit, maka Anda akan memiliki banyak ruang untuk kebahagiaan.

Ketidakbahagiaan merupakan akar penderitaan Anda.


2. Melepas kekhawatiran
Kebahagiaan sebenarnya cukup sederhana. Melatih tersenyum, bukan secara mekanis memasang ekspresi pada wajah Anda, tetapi berusaha keras untuk mengubah apa yang Anda rasakan di dalam. Belajar untuk menerima kenyataan dengan tenang; belajar bagaimana mengatakan kepada diri sendiri, “Saya akan mengikuti sifat alam.”

Belajar bagaimana menghadapi krisis dengan jujur, memandang hidup dengan positif, melihat sisi terang dari segala sesuatu. Dengan demikian, secercah cahaya akan masuk ke dalam hati Anda dan menghalau kegelapan.

Kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Hanya membiarkan diri Anda merasa bahagia.

3. Melepas pikiran ruwet
Hilangkan hal itu dari kamus Anda. Tidak semua orang bisa menjadi contoh teladan yang dikagumi semua orang, namun semua orang dapat memiliki pikiran yang besar. Pikiran yang besar dapat meredam rasa sakit dan kesedihan seseorang; dapat mengompensasi kekurangan Anda; memungkinkan Anda untuk melanjutkan perjalanan hidup tanpa rasa takut dan membantu menyadari bahwa pikiran Anda sendiri dapat melampaui gedung pencakar langit dan gunung tertinggi!

Percaya pada diri sendiri, temukan relung sendiri dan Anda juga dapat memiliki kehidupan yang berharga.

4. Melepas rasa malas
Kerja keras dapat mengubah hidup seseorang. Jangan gelap mata, iri pada orang lain. Jika Anda dapat mencoba keras dan gigih, Anda juga bisa memilikinya. Karena ketika Anda berlatih hingga sempurna, itu adalah sebuah ketrampilan.

Hanya untuk mengingatkan: memperbaiki diri sendiri, bahagia, sehat, dan bersikap baik, akan memungkinkan Anda untuk memiliki kehidupan yang indah.

5. Melepas sikap buruk
Jika ingin berhasil, berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Ganti sikap negatif Anda dengan positif. Ganti keacuhan dengan martabat, kemunafikan dengan ketulusan; pikiran sempit dengan toleransi, depresi dengan kebahagiaan, kemalasan dengan ketekunan, kerentanan dengan ketangguhan… selama Anda mau, Anda akan menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda.

Tidak ada yang bisa mempengaruhi hasil perjuangan Anda. Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab. Meskipun tidak semua mimpi dapat menjadi kenyataan, mimpi indah dapat membawa keindahan pada hidup seseorang.

6. Melepas keluhan
Lebih baik bekerja keras daripada mengeluh. Semua kegagalan adalah dasar untuk sukses. Mengeluh dan menyerah adalah halangan yang mencegah datangnya keberhasilan. Menerima kegagalan dengan tenang adalah cara cerdas.

Mengeluh tidak dapat mengubah kenyataan, hanya kerja keras yang bisa membawa kembali harapan. Emas murni selalu ada saatnya bersinar.

Banyak mukjizat dalam kehidupan dibuat oleh orang yang lahir dalam lingkungan yang tidak menyenangkan.

Jangan khawatir pada hidup, dan jangan berpikir bahwa kehidupan memperlakukan Anda secara tidak adil. Pada kenyataannya, Anda diberikan porsi hidup yang sama dengan orang lain.

7. Melepas keraguan
Mengambil tindakan cepat. Setelah Anda memutuskan sesuatu, jangan ragu. Majulah ke tujuan Anda dan jangan menoleh ke belakang. Kesempatan muncul sekejab dan hanya kecepatan dan ketegasan yang dapat menangkapnya.

Mengambil tindakan cepat merupakan salah satu karakteristik orang sukses. Bila Anda tahu bahwa ide Anda baik, bertindaklah secepat Anda bisa, jika Anda melihat peluang yang baik, tangkaplah. Dengan demikian, Anda dijamin akan sukses.

Beberapa orang harus Anda lupakan. Beberapa kejadian baik untuk mengintrospeksi diri Anda. Beberapa hal harus diurus. Beberapa hal tidak bisa menunggu, dan sekali keraguan timbul akan mengakibatkan penyesalan dalam hidup Anda. Hanya jika Anda dapat membiarkan hal-hal tersebut pergi ketika Anda harus melepasnya, Anda dapat memperoleh kebahagiaan yang benar-benar milik Anda dalam hidup ini.


8. Melepas prasangka
Ketika pikiran Anda luas, langit dan bumi akan menunjukkan ruang.

Toleransi adalah kebaikan. Bila Anda menolerir orang lain, Anda benar-benar membuat ruang bagi jiwa Anda. Hanya dalam dunia yang penuh toleransi, manusia dapat memainkan lagu kehidupan yang harmonis.

Jika tidak menginginkan prasangka, kita harus menciptakan masyarakat yang toleransi. Jika kita ingin menghilangkan prasangka, pertama-tama kita harus menyingkirkan pikiran sempit.

Hanya dengan menyingkirkan prasangka jauh-jauh, seseorang dapat memiliki keharmonisan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat.

Bukan hanya kita yang menginginkan kebahagiaan, tetapi juga teman dan saudara kita, dan bahkan orang asing. Kita ingin mereka semua merasakan kebahagiaan kita. Sukacita berbagi kegembiraan melampaui sukacita dalam memiliki.(Secret China/val)
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Tips Menjadi Lawan Bicara yang Menyenangkan

Ketika berbicara face to face dengan seseorang kita harus terlihat antusias dan harus menunjukkan sebagai partner bicara yang baik dan menyenangkan. Akan tetapi masalah yang sering kita hadapi setiap kali kita bertatapan langsung dengan mata lawan bicara tersebut, seketika itu pula timbul rasa tidak nyaman, grogi dan bahkan salah tingkah.

Menjadi teman berbincang yang menyenangkan bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi dengan orang yang baru dikenal. Itu bukti bahwa tidak semua orang betul-betul menguasainya, walau sebenarnya hampir setiap waktu tak lepas dari aktivitas komunikasi dengan orang lain.

Lalu, bagaimana menjadi teman berbincang yang baik dan menyenangkan? Berikut tips dari The Art Of Conversation yang diberitakan oleh laman Yahoo! Shine:

1. Hindari detail pembicaraan yang tidak penting

Terkadang dalam sebuah perbincangan seru, Anda akan merasa terpojok terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mendetail mengenai diri Anda atau sebuah kasus. Jika Anda menganggap hal tersebut tidak penting untuk dibicarakan, Anda tidak harus menjelaskannya. Namun, jangan pernah mengalihkan perbincangan karena akan mengubah suasana komunikasi yang telah tercipta.

2. Jangan menanyakan pertanyaan lain jika pertanyaan sebelumnya belum selesai dijawab

Jika Anda menanyakan pertanyaan mengenai salah satu sisi kehidupan dari lawan bicara Anda, jangan langsung loncat pada topik pembicaran lain mengenai diri Anda sebelum hal tersebut terjawab. Selain akan membuat Anda terlihat egois, lawan bicara Anda pun akan malas melanjutkan perbincangan dengan Anda.

3. Jangan memotong seseorang yang sedang berbicara

Ceritakan hal yang ingin Anda perbincangkan dengan jelas dan tidak bertele-tele, serta jangan pernah memotong lawan bicara. Dengan begitu Anda memberikan kesempatan pada lawan bicara Anda untuk mengutarakan pendapatnya. Perbincangan seru dua arah pun akan mudah terbentuk.

4. Jangan bertentangan, khususnya jika hal tersebut tidak penting

Perbincangan tidak akan pernah luput dari hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut seseorang. Namun, jangan pernah ngotot jika hal tersebut tidaklah penting untuk dibicarakan.

5. Jangan menguasai perbincangan

Tanyakan pertanyaan untuk mengetahui kesamaan di antara kalian. Jangan pernah egois dalam sebuah perbincangan. Perbincangan dua arah antara kalian akan membuat perbincangan semakin seru, dan Anda pun akan menemukan banyak kesamaan dengan lawan berbicara Anda.

6. Jangan selalu menjadi pahlawan dari setiap cerita

Bangunlah perbincangan yang seimbang. Jangan selalu bercerita tentang Anda, kehidupan Anda, teman Anda, dan apapun mengenai Anda.

7. Pilihlah topik sesuai keinginan bersama

Bacalah topik yang menarik untuk diperbincangkan dengan lawan bicara Anda. Jangan berbicara tentang politik jika Anda mengetahui lawan bicara Anda bukanlah orang politik.

8. Jadilah pendengar yang baik

Dengan menjadi pendengar yang baik, Anda dapat membangun topik-topik perbincangan yang seru dengan lawan bicara Anda.

9. Perbincangan harus seharmoni dengan lingkungan

Perhatikan keadaan sekitar, terkadang kondisi di sekitar kalian bisa menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan.

10. Jangan terlalu membesar-besarkan cerita

Ceritakan sebuah cerita sesuai fakta yang ada. Gunakan nada bicara dan ekspresi yang sesuai unuk menggambarkan cerita tersebut.

Salah tingkah akibat grogi saat bicara dengan orang lain tentu menimbulkan rasa serba salah bagi kita, di satu sisi bila wajah dan tatapan mata kita tidak ditujukan ke lawan bicara ini tentu menimbulkan kesan tidak sopan dan tidak memperhatikan, tapi bila kita terus melakukan kontak mata secara langsung rasa grogi dan salah tingkah tetap akan muncul.

Untuk menghindari grogi dan salah tingkah bahkan sampai menundukkan kepala akibat grogi ketika habis saling bertatapan mata. Maka ada kiat yang sangat jitu yang patut dicoba, yaitu ketika berbicara dengan lawan bicara kita, arahkanlah tatapan mata Anda di wilayahtriangle face yang meliputi dahi, gelembung pipi dekat hidung dan wilayah bibir kiri-kanan.

Pengalaman Penerapan

Tentu saja hasil positif dari keberhasilan menggunakan tips ini akan sangat membantu kita dalam melakukan pembicaraan yang berhasil, terutama ketika sedang menerima curhat dari teman, pemberian pengarahan/ penjelasan kepada bawahan/atasan, negosiasi bisnis, dll yang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi untuk menghasilkan sesuatu yang penting.

Cobalah terlebih dahulu kepada teman dekat Anda. Minta pendapatnya, apa benar dia merasa Anda sendang melihat matanya?, yang padahal saat itu misalnya kita sedang melihat ke arah keningnya, begitu seterusnya dicoba-coba dengan memindahkan arah tatapan mata kita ke hidung, dan bibir teman Anda tersebut. Tidak percaya? Silahkan mencoba… semoga berhasil…!
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Ritual Suku Toraja Membersihkan Jenazah

Tana Toraja di Sulawesi Selatan sudah lama terkenal dengan alam pegunungannya yang permai serta ritual adatnya yang unik. Yang paling tersohor, tentu saja, pesta Rambu Solo yang digelar menjelang pemakaman tokoh yang dihormati.

Tiap tahun pesta yang berlangsung di beberapa tempat di Toraja ini senantiasa mengundang kedatangan ribuan wisatawan.Selain Rambu Solo, sebenarnya ada satu ritual adat nan langka di Toraja, yakni Ma’ Nene’, yakni ritual membersihkan dan mengganti busana jenazah leluhur.

Ritual ini memang hanya dikenal masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara. Biasanya, Ma’ Nene’ digelar tiap bulan Agustus. Saat Ma’ Nene’ berlangsung, peti-peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam-makam dan liang batu dan diletakkan di arena upacara.

Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah berkumpul. Secara perlahan, mereka mengeluarkan jenazah (baik yang masih utuh maupun yang tinggal tulang-belulang) dan mengganti busana yang melekat di tubuh jenazah dengan yang baru.Mereka memperlakukan sang mayat seolah-olah masih hidup dan tetap menjadi bagian keluarga besar.




Ritual Ma’ Nene’ oleh masyarakat Baruppu dianggap sebagai wujud kecintaan mereka pada para leluhur, tokoh dan kerabat yang sudah meninggal dunia. Mereka tetap berharap, arwah leluhur menjaga mereka dari gangguan jahat, hama tanaman, juga kesialan hidup.

Asal Muasal Ritual Ma’ Nene’ di Baruppu

Kisah turun-temurun menyebutkan, pada zaman dahulu terdapatlah seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Saat sedang berburu di kawasan hutan pegunungan Balla, bukannya menemukan binatang hutan, ia malah menemukan jasad seseorang yang telah lama meninggal dunia. Mayat itu tergeletak di bawah pepohonan, terlantar, tinggal tulang-belulang.

Merasa kasihan, Pong Rumasek kemudian merawat mayat itu semampunya. Dibungkusnya tulang-belulang itu dengan baju yang dipakainya, lalu diletakkan di areal yang lapang dan layak. Setelah itu, Pong Rumasek melanjutkan perburuannya.

Tak dinyana, semenjak kejadian itu, setiap kali Pong Rumasek berburu, ia selalu memperoleh hasil yang besar. Binatang hutan seakan digiring ke dirinya. Bukan hanya itu, sesampainya di rumah, Pong Rumasek mendapati tanaman padi di sawahnya pun sudah menguning, bernas dan siap panen sebelum waktunya.

Pong Rumasek menganggap, segenap peruntungan itu diperolehnya berkat welas asih yang ditunjukkannya ketika merawat mayat tak bernama yang ditemukannya saat berburu. Sejak itulah, Pong Rumasek dan masyarakat Baruppu memuliakan mayat para leluhur, tokoh dan kerabat dengan upacara Ma’ Nene’.

Dalam ritual Ma’ Nene’ juga ada aturan tak tertulis yang mengikat warga. Misalnya, jika seorang istri atau suami meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma’ Nene’ untuknya.

Ketika Ma’ Nene’ digelar, para perantau asal Baruppu yang bertebaran ke seantero negeri akan pulang kampung demi menghormati leluhurnya.

Warga Baruppu percaya, jika Ma’ Nene’ tidak digelar maka leluhur juga akan luput menjaga mereka. Musibah akan melanda, penyakit akan menimpa warga, sawah dan kebun tak akan menghasilkan padi yang bernas dan tanaman yang subur.

Source
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Mobil Ketua FFI Medan di hancurkan Ibu-ibu

Mobil Ketua FPI Sumut Dihancurkan Ibu-ibu, Pengurus Angkat Tangan

Medan - Tindakan penggusuran rumah oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI) Sumut, Darma Bakti Ginting, berbuntut penghancuran mobil Darma oleh ibu-ibu warga setempat. FPI Sumut kini menyebutkan tindakan penggusuran adalah urusan Darma pribadi dan bukan FPI.

Sekretaris FPI Sumut, Muhammad Iqbal Alwi menyatakan kasus penggusuran ini merupakan persoalan pribadi. Namun karena posisi Darma Bakti Ginting selaku Ketua FPI Sumut, maka hal ini menjadi melebar kemana-mana.

"Masalah ini juga sudah kami sampaikan kepada Habib Muhammad Rizieq, Ketua FPI pusat supaya tidak ada kekeliruan," kata Iqbal Alwi kepada wartawan di Medan, Selasa (5/4/2011).

Kasus penggusuran itu terjadi pada Minggu (3/4/2011) di Jl Titi Pahlawan, Gang Pringgan Lingk VIII, Paya Pasir, Medan Marelan. Darma Bakti Ginting yang datang bersama sejumlah anggota FPI, mengobrak-abrik rumah keluarga Nurhayati Ginting, yang masih merupakan kerabat Darma Bakti Ginting. Dalam penggusuran ini, sejumlah pria yang diketahui juga sebagai anggota FPI ikut serta.

"Memang ada beberapa anggota yang ikut serta. Namanya dimintai tolong sama ketua, ya mereka membantu. Tetapi mereka tidak membawa atribut organisasi karena memang ini bukan agenda organisasi. Ini masalah pribadi," kata Iqbal.

Perusakan rumah ini berkaitan dengan persoalan kepemilikan lahan. Ginting merupakan pemilik lahan itu, dan Nurhayati menumpang di sana selama 14 tahun. Dua pekan sebelum penggusuran itu, Ginting diketahui sudah memberikan peringatan untuk pindah, namun tidak diindahkan.

Masalahnya menjadi rumit, karena upaya perubuhan rumah Nurhayati ini tidak bisa diterima masyarakat sekitar. Tindakan Ginting dinilai arogan. Massa yang tidak senang, kemudian membalas. Mobil Panther warna biru gelap BK 54 GT yang dibawa Ginting dirusak massa. Lemparan batu ke arah mobil itu menyebabkan kaca-kaca mobil pecah. Kasus ini kemudian ditangani Polsek Medan Labuhan, Polresta Pelabuhan Belawan.

Selain menggusur rumah di Paya Pasir, Darma Bakti Ginting juga diketahui menggusur rumah yang berada di atas lahannya di Desa Lama, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Pahlawan Wanita dari ACEH

Perempuan millenium Indonesia masih berjuang menegakkan kesamaan haknya – yang terinspirasi oleh “gerutuan” R.A. Kartini. Namun, 7 abad lalu perempuan Aceh telah menikmati hak-haknya sebagai manusia yang setara tanpa perdebatan.
Barangkali selama ini yang agan kenal pahlawan perempuan dari Aceh mugkin hanya Cut Nyak Dhien saja. Hal ini dapat dipahami karena perjuangan heroiknya melawan Balanda sudah difilmkan, dimana pemeran sebagai Cut Nyak Dhien adalah Christine Hakim.

Akan tetapi sebenarnya Cut Nyak Dhien hanyalah satu dari sekian banyak perempuan Aceh yang memeliki kehebatan yang luar biasa di Aceh. Dan itu sudah ada jauh sebelum isu emansipasi dikembangkan. Sebab peran mereka melebihi peran para laki-laki pada saat itu.

Di Matangkuli, Kecamatan Minye Tujoh, Aceh Utara, terdapat sebuah makam kuno yang pada nisannya bertuliskan Arab dan Jawa Kuno. Dituliskan di nisan itu, orang yang dimakamkan adalah Ratu Ilah Nur yang meninggal tahun 1365. Siapa Ilah Nur ? Ilah Nur adalah seorang Ratu yang memerintah Kerajaan Pasai. Keterangan itu juga dapat diperoleh di kitab Negara Kartagama tulisan Prapanca. Disebutkan, Samudera Pasai merupakan daerah yang ditaklukkan oleh Hayam Wuruk, dengan Patihnya Gajah Mada. Buku Hikayat Raja raja Pasai juga menyebutkan tentang kekuasaan Majapahit terhadap Pasai. Setelah segala sesuatunya diatur di Pasai, laskar Majapahit kembali ke Jawa. Namun, sebelum kembali, pembesar-pembesar Majapahit mengangkat seorang Raja, yaitu Ratu Nur Ilah. Ratu Nur Ilah merupakan keturunan Sultan Malikuzzahir. Tidak banyak keterangan yang didapatkan oleh peneliti tentang masa pemerintahan Ratu Ilah Nur ini.
Perempuan Aceh memang luar biasa. Mereka mampu mensejajarkan diri dengan kaum pria. Bahkan, pekerjaan peperangan pun, yang biasanya seluruhnya dilakukan oleh kaum pria, diterjuninya pula. Mereka menjadi panglima, memimpin ribuan laskar di hutan dan di gunung-gunung. Bahkan ada laskar wanita yang disebut Inong Bale. Mereka ini para janda yang menuntut kematian suaminya. Para perempuan Aceh berani meminta cerai dari suaminya bila suaminya berpaling muka kepada Belanda. Kaum pria Aceh pun bersikap sportif. Mereka dengan lapang hati memberikan sebuah jabatan tertinggi dan rela pula menjadi anak buahnya. Diantaranya mereka yang amat dikenal bahkan melegenda, seperti Cut Nayk Dien, Laksamana Kumalahayati, dan sebagainya.
Beberapa preode, Kerajaan Aceh Besar yang berdaulat, pernah dipimpin oleh perempuan. Selain Ratu Nur diatas, ada Sultanah Safiatuddin Syah, Ratu Inayat Zakiatuddin Syah, Sultanah Nurul Alam Naqiatuddin Syah dan Ratu Nahrasiyah. Sementara yang terjun ke medan pertempuran, ada Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Pocut Baren dan Pocut Meurah Intan. Ada pula yang menjadi ullebalang (penguasa lokal). Diantara panglima-panglima tersebut, yang banyak disebut-sebut oleh pendatang Barat adalah Laksamana Malahayati. Mereka ini oleh peneliti barat disejajarkan dengan Semiramis, Permaisuri Raja Babilon dan Katherina II Kaisar Rusia.

1. Ratu Nahrasiyah

Dr. C. Snouck Hurgronje terkagum-kagum menyaksikan sebuah makam yang demikian indah di situs purbakala Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara. Makam yang terbuat dari pualam itu, merupakan makam yang terindah di Asia Tenggara. Makam yang dihiasai dengan ayat – ayat Quran tersebut, adalah makam seorang raja perempuan bernama Nahrasiyah. Ratu tersebut tentu seorang raja yang besar, terbukti dari hiasan makamnya yang sangat istimewa. Ratu merupakan putri Sultan Zain al-Abidin. Sayang, sedikit sekali sumber sejarah tentang dirinya - yang memerintah lebih dari 20 tahun. Kerajaan Samudera Pasai senantiasa mengeluarkan mata uang emas. Namun, kepunyaan Ratu sampai saat ini belum ditemukan. Sementara itu, dirham ayahnya ditemukan - dimana disisi depan mata uang tersebut tercantum “Zainal Abidin Malik az-Zahir”. Nama Sultan Zain al-Abidin dalam berita–berita Tiongkok dikenal dengan Tsai-nu-li-a-ting-ki. Kronika Dinasti Ming (1368-1643) menyebutkan, Raja ini mengirimkan utusan-utusannya yang ditemani oleh sida-sida China, Yin Ching kepada mahararaja China, Ch’engtsu (1403-1424). Maharaja China kemudian mengeluarkan dekrit pengangkatannya sebagai Raja Samudera dan memberikan sebuah cap kerajaan dan pakaian kerajaan. Pada tahun 1415 Laksamana Cheng Ho dengan armadanya datang mengunjungi Kerajaan Samudea. Diceritakan, Sekandar, kemanakan suami kedua Ratu, bersama pengikutnya, merampok Cheng Ho. Serdadu–serdadu China dan Ratu Kerajaan Samudera dapat mengalahkan Sekandar. Ia ditanggap lalu dibawa ke Tiongkok untuk dijatuhi hukuman mati. Ratu yang dimaksud dalam berita China itu tidak lain adalah Ratu Nahrasiyah.

Makam Ratu Nahrasiyah


2. Sultanah Safiatuddin Syah (1641-1675)

Bersyukur bahwa catatan tentang Sultanah Safiatuddin Syah cukup banyak sehingga dapat memberikan gambaran yang memadai mengenai kepemimpinannya. Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan yang berdaulat. Syafiatuddin Syah yang lahir tahun 1612, anak tertua Sultan Iskandar Muda. Puteri Syafiatuddin tumbuh menjadi gadis yang rupawan, cerdas dan berpengetahuan. Setelah dewasa, dia dinikahkan oleh ayahnya dengan Iskandar Thani, putera Sultan Pahang yang dibawa ke Aceh setelah dikalahkan oleh Sultan Iskandar Muda. Tahun 1636, Sultan Iskandar Muda meninggal. Menantunya lalu diangkat menjadi Sultan Aceh. Lima tahun memerintah, ia meninggal (15 Ferbruari 1642) tanpa memberikan keturunan. Tiga hari setelah berkabung, para pembesar kerajaan sepakat mengangkat sang permaisuri menjadi raja. Namun, menjelang penobatannya, muncul pertentangan. Ada dua alasan. Pertama Sultan Iskandar Thani tidak berputra dan kedua, soal kelayakan perempuan menjadi raja. Persoalan tersebut diserahkan kepada ulama senior yang sangat berpengaruh saat itu, yaitu Teungku Abdurrauf dari Singkel. Ia menyarankan pemisahan urusan agama dengan urusan pemerintahan. Dari sudut adat dan hukum Islam, Syafiatuddin memenuhi sarat sebagai pemimpin. Selain itu, Syafiatuddin memiliki kecerdasan dan pengetahuan yang cukup. Para ulama juga mengeluarkan fatwa, bahwa urusan agama dan negara harus dipisahkan sepanjang keduanya tidak saling bertentangan.
Sultanah Safiatuddin Syah memerintah selama 35 tahun (1641- 1675). Inilah masa-masa yang paling sulit karena situasi Malaka saat itu sedang panas dengan adanya perseteruan VOC dengan Potugis merebut pengaruh sehingga sang ratu tidak bisa terhindar darinya karena Aceh merupakan pusat dagang utama. Sultanah sangat memperhatikan pengendalian pemerintahan, pendidikan, keagamaan dan perekonomian. Namun, agak mengabaikan soal kemeliteran. Pada tahun 1668, misalnya, ia mengutus ulama-ulama Aceh ke negeri Siam untuk menyebarkan agama Islam. Sebagaimana ayahnya, ia pun sangat mendorong para ulama dan cerdik pandai mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mensponsori penulisan buku-buku ilmu pengetahuan dan keagamaan. Dalam ekonomi, ia menerbitkan mata uang mas dan menerapkan cukai bagi pedagang asing yang berdagang di Aceh. Dalam urusan kenegaraan, ia membentuk dua lembaga pemerintahan, yaitu Balai Laksamana (Angkatan Perang yang dikepalai oleh seorang Laksamana) dan Balai Fardah (Lembaga yang mengatur keuangan kerajaan seperti pemugutan cukai dan mengeluarkan mata uang). Selain itu, Sultanah membentuk lembaga tempat bermusyawarah, yaitu Balairungsari (institusi yang terdiri empat uleebalang besar Aceh), Balai Gadeng (beranggotakan 22 ulama besar Aceh), Balai Mejelis Mahkamah Rakyat (semacam DPR yang beranggotakan 73 orang yang mewakili daerah pemukiman). Yang menarik adalah, diantara 73 anggota dewan tersebut, terdapat sejumlah wanita. Ia adalah seorang raja besar yang sangat dihormati oleh rakyatnya dan disegani oleh negara asing (Belanda, Portugis, Inggris, India dan Arab). Ia meninggal 23 Oktober 1675. Oleh penurusnya, Sultanah Safiauddin Syah tetap dihormati dengan mencantumkan namanya Sultanah pada setempel / segel kerajaan. Selanjutnya, kerajaan diperintah oleh Naqiatuddin dengan gelar Sri Sultan Nurul-Alam Naqiatuddin Syah.

3. Ratu Inayat Zakiatuddin Syah

Naqiatuddin Syah meninggal, digantikan oleh Inayat Zakiatuddin Syah. Menurut orang Inggris yang mengunjunginya tahun 1684, usianya ketika itu sekitar 40 tahun. Ia digambarkan sebagai orang bertubuh tegap dan suaranya lantang. Pada masa pemeritahannya, Aceh mendapatkan kunjungan dari Inggris yang hendak membangun sebuah benteng pertahanan guna melindungi kepentingan dagangnya. Ratu menolaknya dengan mengatakan, Inggris boleh berdagang, tetapi tidak dizinkan mempunyai benteng sendiri. Tentu Ratu tahu apa maksud dari benteng yang dipersenjatai itu. Tamu lainnya adalah kedatangan utusan dari Mekkah. Tamu tersebut bernama El. Hajj Yusuf E. Qodri yang diutus oleh Raja Syarif Barakat yang datang tahun 1683. Dari utusan tersebut Ratu menerima sejumlah hadiah. Sekembali ke Mekkah, utusan melaporkan kepada Raja Syarif betapa baik dan sempurnanya pemerintahan Ratu Kerajaan Aceh yang rakyatnya taat memeluk Islam. Sama halnya dengan dua ratu sebelumnya, Zakiatuddin Syah mengeluarkan mata uang sendiri. Ratu meninggal 3 Oktober 1688 lalu digantikan oleh Kamalat Zainatuddin Syah.

Sultanah Naqiatuddin adalah puteri Malik Radiat Syah. Hal penting dan funamental yang dilakukan oleh Naqiatuddin pada masa pemerintahannya adalah melukakan perubahan terhadap Undang Undang Dasar Kerajaan Aceh dan Adat Meukuta Alam. Aceh dibentuk menjadi tiga federasi yang disebut Tiga Sagi (lhee sagoe). Pemimpin Sagi disebut Panglima Sagi. Maksud dari pemerintahan macam ini agar birokrasi tersentralisasi dengan - menyerahkan urusan pemerintahan dalam kenegarian-kenegarian yang terbagi Tiga Sagi itu. Namun, setiap Sagi tidak berarti melakukan pemerintahan sendiri-sendiri. Untuk situasi sekarang, sistim pemerintahan Kerajaan Aceh dulu sama dengan otonomi daerah. Sultanah juga menyempurnakan Adat Meukuta Alam yang dulu dirancang oleh Sultan Iskandar Muda. Hal lain yang dilakuakan oleh Sultanah adalah mengeluarkan mata uang mas. Masa pemerintahannya yang singkat (1675-1678), memang tidak ada prestasi besar yang dicapainya. Bebarapa peristiwa besar dialaminya, terbakarnya Mesjid Raya Baiturrachman dan Istana yang banyak menyimpan kekayaan emas dan perhiasan.

Silsilah ratu ini tidak banyak diketahui. Ada dua versi tentang asal usulnya. Perkiraan pertama ia anak angkat Ratu Sultanah Safiatuddin Syah dan lain pihak mengatakan ia adik Ratu Zakiatuddin Syah. Yang jelas, Ratu Zakiatuddin Syah berasal dari keluarga-keluarga Sultan Aceh juga.
Pada masa Kamalat Syah bertahta, para pembesar kerajaan terpecah dalam dua pendirian. Golongan orang kaya bersatu dengan golongan agama menginginkan kaum pria kembali menjadi Sultan. Kelompok yang tetap menginginkan wanita menjadi raja adalah Panglima Sagi. Perbedaan pendapat itu sebetulnya bukan sesuatu yang baru dan pernah menimbulkan kontak senjata. Namun, kemudian kedudukan Kamalat Syah tidak dapat lagi dipertahankan setelah para ulama meminta pendapat dari Qadhi Malikul Adil dari Mekkah. Dalam surat balasannya, Malikul Adil menyatakan bahwa kedudukan wanita sebagai raja bertentangan dengan syariat Islam. Ia turun tahta pada bulan Oktober 1699. Pada masa pemerintahannya, ia mendapatkan kunjugan dari Persatuan Dagang Perancis dan serikat dagang Inggris East Indian Company. Ia sempat pula mengeluarkan mata uang mas

6. Laksamana Malahayati atau "Keumalahayati"

Wanita Aceh yang satu ini bukanlah pendekar komik dari negeri antah barantah. Ia benar-benar ada. Keumalahayati namanya. Ia seorang Laksamana (Panglima Perang) Kerajaan Aceh. Malahayati merupakan figur yang banyak muncul dalam cacatan penulis asing dan bangsa Indonesia sendiri. Malahayati menjadi Panglima Angkatan Perang kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Al Mukammil (1589-1604). Ia mendapat kepercayaan menjadi orang nomor satu dalam meliter dari sultan karena keberhasilannya memimpin pasukan wanita. Ia berasal dari keturunan sultan. Ayahnya, Mahmud Syah, seorang laksamana. Kakeknya dari garis ayahnya, juga seorang laksamana bernama Muhammad Said Syah, putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530-1539. Sultan Salahhuddin sendiri putera Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah (1513-1530) pendiri kerajaan Aceh Darussalam. Dilihat dari asal keturunannya, darah meliter berasal dari kakeknya. Pembentukan pasukan wanita yang semuanya janda yang disebut Armada Inong Bale itu merupakan ide Malahayati. Maksud dari pembentukan pasukan wanita tersebut, agar para janda tersebut dapat menuntut balas kematian suaminya. Pasukan ini mempunyai benteng pertahahanan. Sisa–sisa pangkalan Bale Inong masih ada di Teluk Kreung Raya.
John Davis, seorang berkebangsaan Inggris, nahkoda kapal Belanda yang mengunjungi Kerajaan Aceh pada masa Malahayati menjadi laksamana, melaporkan, Kerajaan Aceh pada masa itu mempunyai perlengkapan armada laut terdiri dari 100 buah kapal perang, diantaranya ada yang berkapasitas 400-500 penumpang. Ketika itu Kerajaan Aceh memiliki angkatan perang yang kuat. Selain memiliki armada laut, di darat ada pasukan gajah. Kapal-kapal tersebut bahkan juga ditempatkan di berbagai tempat kekuasaan Aceh. Kekuatan Keumalahayati mendapat ujian ketika terjadi kontak senjata antara Aceh dengan pihak Belanda. Pada tanggal 21 Juni 1599, dua kapal Belanda yang dipimpin dua bersaudara Coernelis de Houtman dan Federick de Houtman berlabuh dengan tenang di Aceh. Karena mendapat hasutan dari Portugis, Laksamana Malahayati menyerang kedua kapal tersebut. Dalam penyerangan itu, Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya terbunuh. Sedangkan Federick de Houtman ditawan dan dijebloskan ke tahanan Kerajaan Aceh. Sesuatu yang menggegerkan bangsa Eropa dan terutama Belanda - sekaligus menunjukkan kewibawaan Laksamana Keumalahayati ketika Mahkamah Amstredam menjatuhkan hukuman denda kepada van Caerden sebesar 50.000 gulden yang harus dibayarkan kepada Aceh. Uang sejumlah itu benar-benar dibayarkan kepada yang berhak. Bayar denda tersebut adalah buntut tindakan Paulus van Caerden ketika datang ke Aceh menggunakan dua kapal menenggelamkan kapal dagang Aceh serta merampas muatan lada lalu pergi meninggalkan Aceh. Peristiwa penting lainnya selama Malahayati menjadi Laksama adalah ketika ia mengirim tiga utusan ke Belanda, yaitu Abdoelhamid, Sri Muhammad dan Mir Hasan ke Belanda. Ketiganya merupakan duta-duta pertama dari sebuah kerajaan di Asia yang mengunjungi negeri Belanda. Banyak cacatan orang asing tentang Malahayati. Kehebatannya memimpin sebuah angkatan perang ketiga itu diakui oleh negara Eropa, Arab, China dan India. Namanya sekarang melekat pada kapal perang RI, KRI Malahayati.

7. Cut Nyak Dien

Nama Cuk Nyak Dien bagai sebuah legenda. Setelah suaminya, Teuku Umar meninggal, ia memilih melanjutkan perjuangan bersenjata dengan pilihan : hidup atau mati di hutan belantara daripada menyerah kepada Belanda. Ia membiarkan dirinya menderita dan lapar di hutan sambil terus dibayangi oleh pasukan marsose Belanda yang mengejarnya. Adakalanya ia berminggu-minggu tidak menjumpai sesuappun nasi, makan apa saja ditemui di hutan. Ia melakukan itu selama 6 tahun. Ketika itu ia sudah tua dan matanya rabun. Bila mau, dia bisa menghindari kehidupan seperti itu. Hanya orang yang luar biasa yang menjalaninya. Bagaimana tidak. Ia tumbuh sebagai anak yang manja. Sebagai anak uleebalang, ia setaraf dengan wanita bangsawan lainnya. Ia lahir tahun 1848. Ayahnya, Teuku Nanta Setia, seorang uleebalang. Ibunya juga keturunan bangsawan. Sebagai lazimmnya anak bangsawan, Cut Nyak Dien mendapatkan pendidikan yang baik, terutama pendidikan agama dan pengetahuan tentang rumahtangga. Setelah dewasa, ia dijodohkan dengan Teuku Ibrahim. Dari pernikahannya itu, ia memperoleh seorang anak laki-laki. Ia mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh suaminya di medan peperangan. Bahkan, Cut Nyak Dien aktif di garis depan. Akibatnya ia jarang berkumpul dengan suami dan anaknya.
Karena Belanda lebih unggul soal persenjataan dan pengkhianatan yang dilakukan oleh orang Aceh sendiri, lama-lama daerah kekuasaan Aceh semakin banyak jatuh ke tangan Belanda - termasuk daerah yang dikuasai Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien dan keluarganya terpaksa mengungsi. Pada tanggal 28 Juni 1878, Teuku Ibrahim dan pengikutnya gugur dalam pertempuran. Cut Nyak Dien menjadi janda muda, namun tetap cantik. Kebencian Cut Nyak Dien terhadap Belanda makin membara. Lalu terucaplah janjinya, lelaki yang dapat membalas kematian suaminya, akan diterimanya sebagai suami. Seorang lelaki pejuang, Teuku Umar akhirnya menebus kematian suaminya. Sebagaimana janjinya, maka ia menikah dengan Teuku Umar. Bersama Cut Nyak Dien, Teuku Umar memarakkan lagi peperangan melawan Belanda. Cut Nyak Dien dengan pengikutnya melakukan perang gerilya. Dari pernikahannya dengan Teuku Umar, ia mendapat seorang anak yang diberi nama Cut Gambang. Kemudian anaknya dinikahkan dengan Teuku Di Buket, anak lelaki Teuku Cik Di Tiro. Pada 11 Februari 1899, Teuku Umar tewas dalam pertempuran. Cut Nyak Dien kembali menjadi janda. Peperangan ia teruskan seorang diri. “... selama aku masih hidup, masih berdaya, perang suci melawan kafir ini kuteruskan ...” bagian sumpah Cut Nyak Dien sepeninggal suaminya. Ia memimpin peperangan dari persembunyianya di gunung-gunung.
Kehidupan Cut Nyak Dien amat sengsara. Ia tidak memiliki apa–apa lagi kecuali semangat pantang menyerah. Ia pun ditinggalkan banyak pengikutnya. Mungkin karena tidak tega melihat penderitaan Cut Nyak Dien, Pang Laot Ali, selaku panglimanya mulai berpikir menyerah sebagai jalan membebaskan Cur Nyak Dien dari penderitaan. “Takluk kepada kaphe ? Cis, najis, semola Allah Subhanahu Watala menjauhkan perbuatan yang sehina itu dari diriku,” ujar Cut Nyak Dien. Namun, Pang Laot Ali tetap tidak sampai hati melihat penderitaan pemimpinnya. Pang Laot Ali membuat perjanjian dengan pihak Belanda agar tidak menyakiti Cut Nyak Dien. Sebagaimana petunjuk Pang Laot, persembunyian Cut Nyak Dien ditemukan oleh Belanda. Dalam keadaan buta dan lemah, ia mengangkat kedua tangannya dengan kesepuluh jarinya dikembangkan. Dari mulutnya keluar kata-kata “Ya, Allah, ya Tuhan inikah nasib perjuanganku ? Di dalam bulan puasa aku diserahkan kepada kafir”. Dengan tandu, Cut Nayak Dien dibawa Belanda. Tanggal 11 Desember 1906, Pemerintah Belanda mengasingkan Cut Nyak Dien dan kemanakannya ke Sumedang, Jawa Barat. Pada 9 November 1908 ia meninggal.

8. Cut Meutia

Memegang pedang yang sudah dikeluarkan dari sarungnya, rambut terurai, tanpa ada keraguan sedikit pun, Cut Nyak Meutia menyongsong pasukan Belanda yang dipimpin oleh Mosselman. Satu peluru di kepala dan dua di tubuhnya merubuhkan wanita yang digambarkan berparas cantik, kulit kuning berambut panjang. Ia tewas tangal 25 Oktober 1910 di hulu Sungai Peutoe setelah pengejaran yang melelahkan oleh pasukan elit Belanda. Cut Muetia lahir tahun 1870. Ayahnya, Teuku Ben Daud, seorang uleebalang Pirak yang setia terhadap Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah. Ibunya bernama Cut Jah. Ia mempunyai empat saudara laki-laki. Cut Meutia tumbuh menjadi gadis cantik dan bertubuh indah dengan pembawaan yang lembut. Pesonanya sesuai dengan namanya Muetia yang diartikan Mutiara. Kecantikan dan kehalusan budinya membuat dirinya menjadi primadona. Banyak pria yang hendak meminangnya sampai akhirnya ia menikah dengan Teuku Syamsarif seorang uleebalang tahun 1890 dalam sebuah pernikahan yang agung sebagai anak uleebalang. Dibalik wajahnya yang lembut dan tutur bahasanya yang santun itu, hatinya sebetulnya bagai kawah gunung berapi yang bergelegak memendam kebencian terhadap Belanda sebagaimana juga ayahnya dan saudara-saudaranya. Sebagai anak bangsawan yang dimanjakan, ia sebetulnya tidak menuntut kemewahan dan kemanjaan. Dirinya adalah lambang penderitaan rakyatnya. Kepribadiannya itu tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk oleh suaminya sendiri. Pandangan dan kepribadiannya seperti itu sangat bertentangan dengan suaminya yang senang kedudukan, kemewahan serta mengagungkan martabat tinggi. Untuk memenuhi kesenangannya, ia bersedia bekerja sama dengan Belanda. Ia memanguku uleebalang atas pilihan Belanda. Sedangkan jauh sebelumnya, Sultan Aceh, Muhammad Daud Syah sudah mengangkat Teuku Cut Mahammad, adik Teuku Syamsarif sebagai uleebalang. Jadi, ketika itu, di Keureutoe terdapat dua uleebalang. Kakak beradik itu bagai langit dan bumi. Sang kakak berkiblat kepada Belanda, sedangkan sang adik berpihak kepada kemerdekaan.
Antara Cut Meutia dengan Teuku Syamsarif seperti campuran minyak dengan air. Cut Meutia sudah berusaha membujuk suaminya agar berpaling dari penjajah, tetapi tidak pernah ditanggapi. Karena tidak juga diindahkan, Cut Meutia meminta diceraikan saja oleh suaminya. Akhirnya Cut Meutia kembali kepada orangtuanya. Karena Teuku Syamsarif tidak menjemputnya dan juga memberikan nafkah, maka mereka dianggap sudah bercerai. Bercerai dari suaminya, gelora jiwanya terlepas bebas sudah. Ia pun ikut bergerilya bersama ayah dan saudara-saudaranya. Namun, Teuku Ben Daud tidak mengizinkannya karena yang ia seorang janda. Kemudian ia dinikahkan dengan Teuku Cut Muhammad (Chik Tunong) dan barulah ia benar-benar ikut angkat senjata. Seterusnya ia mendampingi suaminya berperang. Tanggal 5 Maret 1905, Teuke Chik Tunong tertangkap kemudian dihukum tembak. Sebelum dijatuhi hukuman, ia meminta bertemu dulu dengan Cut Meutia dan anaknya Teuku Raja Sabi, 5 tahun. Ia berpesan agar melanjutkan perlawanan terhadap Belanda, anaknya dididik agar terus mempunyai kebencian terhadap Belanda. Cut Muhammad menyarankan menikah Cut Meutia dengan Pang Naggore.
Pang Naggroe adalah seorang panglima perang cerdik dan licin. Setelah melahirkan anaknya dari Chik Tunong, akhirnya Cut Meutia menikah dengan Pang Nanggroe. Bersama suaminya yang ketiga ini, Cut Meutia meneruskan perjuangan sampai akhirnya ditemukan Belanda. Perjuangannya diteruskan oleh anaknya, Teuku Raja Sabi.

9. Pocut Baren

Pocut Baren lahir di Tungkop. Ia putri seorang uleebalang Tungkop bernama Teuku Cut Amat. Daerah uleebalang Tungkop terletak di Pantai Barta Aceh. Suaminya juga seorang uleebalang yang memimpin perlawanan di Woyla. Pocut Baren merupakan profil wanita yang tahan menderita, sanggup hidup waktu lama dalam pengembaraan di gunung dan hutan belantara mendampingi suaminya. Ia disegani oleh para pengikut, rakyat dan juga musuh. Ia berjuang sejak muda dari tahun 1903 hingga tahun 1910. Ia memimpin pasukannya di belahan barat bersamaan dengan Cut Nyak Dien ketika masih aktif dalam perjuangan.
Ia telah mempersiapkan dirinya - bila kelak ditinggalkan oleh suaminya dan sudah tahu apa harus diperbuat nantinya. Ketika suaminya tertembak Belanda, tidak membuat Pocut Baren mundur. Semangatnya malah semakin menggebu.
Suatu penyerangan besar-besar dibawah pimpinan Letnan Hoogers, meluluhkan benteng pertahanan Pocut Baren. Kaki Pocut Baren tertembak dan dibawa ke Meulaboh. Selama ditawan di Meulaboh, luka tembaknya tidak kunjung membaik. Kemudian Pocut Baren dibawa ke Kutaraja untuk dilakukan pengobatan lebih intensif. Namun, dokter memutuskan kakinya diamputasi. Selama dalam tawanan, Pocut Baren diperlakukan dengan baik. Sebagai penghargaan atas dirinya, Belanda menghadiahkan sebuah kaki palsu untuknya - yang didatangkan khusus dari Belanda. Ia wafat tahun 1933. Meninggalkan rakyatnya yang sangat mencintainya.

10. Pocut Meurah Intan

Pocut Meurah Intan seorang puteri bangsawan dari kalangan Kesultanan Aceh. Ayahnya Keujruen Biheue berasal dari keturunan Pocut Bantan. Pocut Meurah menikah dengan Tuanku Abdul Majid, salah seorang anggota keluarga Sultan Aceh. Ia seorang pejabat bea cukai pelabuhan yang gigih menantang kehadiran Belanda. Dari pernikahannya dengan Tuanku Abdul Majid, Pocut Meurah mendapat tiga anak laki-laki. Belanda mencatat, bahwa Pocut Meurah salah satu figur dari Kesultanan Aceh yang paling anti Belanda. Dalam laporan kolonial (Koloniaal Verslag) tahun 1905, sampai tahun 1904, satu-satunya tokoh dari kalangan Kesultanan Aceh yang belum menyerah dan tetap bersikap anti terhadap Belanda adalah Pocut Meurah Intan. Semangat anti Belanda yang teguh itulah yang diwariskannya pada puteranya sehingga mereka bersama-sama dengan pejuang Aceh lainnya menentang Belanda. Ia bercerai dengan suaminya karena Tuanku Abdul Majid menyerahkan diri kepada Belanda. Lalu ia mengajak anak-anaknya terus berperang. Dua diantara anaknya, Tuanku Muhammad Batee dan Tuanku Nurdin, kemudian menjadi terkenal sebagai pemimpin pergerakan.
Intensitas patroli Belanda yang semakin meningkat, membuat Pocut Meuran Intan bersama kedua putranya tertangkap marsose. Namun, sebelum tertangkap, ia masih sempat melakukan perlawanan yang amat mengagumkan pihak lawan. Valtman, pemimpin pasukan Belanda yang berpengalaman di Aceh dan baik hati, menyebutnya sebagai heldhaftig (gagah berani). “Kalau begitu, biarlah aku mati,” ucap Pocut Meuran Intan. Lalu ia mencabut rencongya menyerbu brigade tempur Belanda. Ia mengalami luka parah. Terbaring di tanah digenangi darah dan lumpur. Veltman mengira ia tewas lalu meninggalkannya. Kata Valtman, biar dia meninggal ditangan bangsanya sendiri. Pocut Meuran Intan ternyata masih hidup. Ia diselamatkan. Veltman kemudian mengirim dokter untuk merawat luka-lukanya. Namun, Pocut Meuran menolak dokter Belanda itu. Ia sembuh, tetapi kondisi tubuhnya tidak lagi sekuat sebelumnya. Kemudian, bersama putranya, Pocut Meurah Tuanku Budiman dimasukkan ke penjara. Sementara putranya yang lain, Tuanku Nurdin tetap melanjutkan perjuangan sampai kemudian ditahan oleh Belanda. Pocut Meurah Intan yang pincang dengan kedua putranya 6 Mei 1905 kemudian diasingkan ke Blora, Jawa. Pada 19 Septembar 1937 Pocut Meurah Intan meninggal.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Pasukan-Pasukan Elite Sepanjang Masa

Jakarta - Majalah Time mengeluarkan daftar 10 pasukan elite terhebat sepanjang masa. Navy Seals menduduki peringkat pertama, disusul pasukan dari zaman Persia kuno, The Immortal.

Inilah 10 pasukan elite tersebut seperti ditulis majalah Time, Jumat (6/9/2011).

1. Navy Seals
Pasukan khusus AS ini langsung melejit namanya setelah sukses menewaskan buruan nomor 1 AS, Osama bin Laden. Seal merupakan akronim sea, air, land. Artinya pasukan elit ini mampu berlaga di tiga matra darat, laut dan udara. Personel Seal dipilih dan diseleksi dari personel militer AS yang terbaik.

2. The Immortal
Ini pasukan elite era Kerajaan Persia kuno. Saat menggempur Yunani, Herodotus mengumpulkan 10.000 orang pilihan. Mereka tangguh, mampu bergerak cepat dan dapat bekerja sama dengan baik. Seluruh personelnya dipersenjatai dengan pedang dan panah.


3. Brigade Gurkha
Brigade Gurkha terdiri seluruhnya dari warga Nepal yang mengabdi untuk tentara Inggris. Pasukan ini berdiri sejak 1815. Keberanian pasukan Gurkha ini melegenda. Hampir dalam setiap pertempuran yang melibatkan Inggris, mereka diterjunkan. Termasuk dalam konfrontasi di Malaysia saat era Dwikora dulu. Pasukan ini mempunyai pisau khas, yang bernama Kukri.


4. The Knights Hospitaller
Para ksatria ini dikenal saat perang salib periode pertama. Mereka adalah biarawan yang sering menolong para peziarah Kristen yang hendak melayat ke Yerusalem. Keberanian dan kegigihan mereka selama perang salib membuat namanya melegenda.


5. Special Air Service (SAS)
Pasukan elit Inggris ini dibentuk di Libya tahun 1940, saat perang dunia ke-2 berkecamuk. SAS merupakan salah satu pasukan khusus terbaik di dunia di era modern ini. Banyak negara menjadikan SAS sebagai kiblat pasukan khususnya. Misi pembebasan sandera di Kedubes Iran di London tahun 1980, salah satu yang membuat nama SAS melambung.


6. Green Berets
Dibentuk tahun 1952, pasukan green berets merupakan pasukan terbaik AD AS. Ingat Rambo? Nah, Rambo diceritakan adalah salah satu anggota pasukan elit ini. Green berets bertempur mulai dari Vietnam, Afganistan hingga melawan pengedar narkoba di Amerika Selatan. Selain jago bertempur dan mengoperasikan aneka senjata, salah satu kemampuan green berets adalah melatih gerilyawan lokal untuk melawan pasukan lawan.


7. The Varangian Guard
Mereka dianggap sebagai keturunan pelayar Viking. Kecakapan dalam pertempuran membuat mereka disegani di dunia Mediterania. Pada awal abad ke 11 Masehi, kaisar Bizantium Basil II yang berkuasa mengumpulkan pengawal pribadinya dari orang-orang ini. Varangians menempati peringkat elit tentara kekaisaran, mengenakan baju besi berat dan sering menghunus kapak besar.


8. The Hashishin
Kelompok ini berdiri di Iran sekitar abad ke-11 atau ke-12. Sebelum beraksi mereka melakukan ritual menghisap ganja atau hashis. Hashishin dikenal memiliki kemampuan yang tinggi untuk menculik atau membunuh lawan-lawan politik mereka. Karena itu kata 'assassin' atau pembunuh dalam bahasa Inggris, diambil dari nama kelompok Hashishin.


9. Israeli Special Forces
Awalnya berdiri tahun 1948, sebagai peleton khusus misi-misi pengintaian. Kini satuan ini berkembang sebagai salah satu pasukan komando terbaik di dunia. Membebaskan sandera di Bandara Entebbe, Uganda, tahun 1976 menjadi salah satu keberhasilan pasukan Yahudi ini. Pasukan ini pula yang mencegat konvoi Mavi Marvara yang hendak menembus blokade Israel atas Palestina, tahun lalu.


10. The Jaguar Warriors
Mereka berasal dari kebudayaan Aztec di Amerika Selatan. Sesuai namanya, pasukan ini mengenakan kulit jaguar sebagai pakaian perangnya. Senjata mereka adalah batu tajam yang bergerigi. Namun pasukan ini tidak mampu menahan pasukan invasi spanyol yang dilengkapi meriam dan senjata api.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

RAJA - RAJA YANG MEMILIKI PERILAKU MENYIMPANG

Unlike the past, now we have the opportunity to choose our own governors. We follow the campaigns as they show how wise they were. because the most bijkasana that would be our choice, is not it gan? Well, in the reigning monarch of people can not choose. Anyone born of the royal family could be the next king. sometimes elected king is an intelligent person, but sometimes also a king who was crazy / weird. The following list of ten kings strange:

Justin II

Justin II was the nephew of Justinian I. Justin II, famous for his throne berodanya and bite that hurts everyone in the palace. In the last days as emperor he ordered the band to play all the time in order to calm the mind.
Simak
Baca secara fonetik

Ibrahim I

Sultan Ibrahim I was in the Ottoman Empire which ruled only eight years [1640-1648]. But, in power for a while does not mean do not have time to cultivate popularity. Ibrahim I could make him famous thanks to his obsession in women fat. He often ordered his men to find the fattest woman in the world. And the most beloved is a woman who weighs about 330 pounds. He called her with affection calls "A piece of sugar." Because of his love, he gave her government pension and call the Governor General of Damascus.

Nebuchadnezzar

Nebuchadnezzar, king of Babylon [605 BC-582 BC] was known for his monumental work: the Hanging Gardens of Babylon. But, perhaps not many know that he had in the wilderness for several years. According to legend, after years of constructing the Hanging Gardens of Babylon, he was humbled by God so that he spent seven years living in the wild. He imagined himself as a goat, cows eat grass together. After reasonable unsound claim to recover, he went back to the palace.

Ludwig II of Bavaria

Ludwig II of Bavaria from 1845 hingga1886 master. He is known for his eccentric style of government in regulating and animonya in the art. He reportedly suffered from mental illness, but it was never proven. However, he once said to himself: "I want to remain an eternal enigma to myself and others." And his death also remains a mystery, while his obsession to build a fantasy castle expensive nan did not materialize. Ironically, the castle, the castle has become a lucrative tourist attraction.

Caligula

First two years of his reign, the emperor Caligula was known as a moderate. But, he was then insane. He is cruel, like the sexual deviations, extravagant, luxury and tyrants. In fact, he boldly claimed to be God. He began performing with such clothing and introduced himself as the god Jupiter in public events or when he signed the document. Finally, it deletes the gods of the Roman faith and establish himself as a god who lived physically.

Charlotte of Belgium

Charlotte is the consort of Emperor Maximilian I [Mexico]. They live together in Mexico. When Charlotte had to go back to Europe to speak with the Pope, the madness began. First, in a letter sent to her husband who was on the battlefield, he describes Napoleon III [French] as people possessed by demons. Then, during the visit of the Vatican, one morning he rushed to the residence of the Pope and shouted that his staff tried to poison him. After that he put his finger in a cup of milk chocolate and lick it. And not only that. He declined the offer to sleep in the room and choose to sleep in the Vatican library. The next day he visited an orphanage with a handkerchief on his face, burning his hands, and showed the chickens in his room attached to the table.

Joanna of Castile

Joanna, or better known as Juana la Loca (Joanna the Mad) was the queen of the throne to replace her late husband, Philip. He really loved her husband. When her husband died, his mental health decline. He always opened the coffin of her husband. Embracing and kissing. When he had to move from the palace of Burgos because of the epidemic, she brought along her husband's coffin ..


Robert III of Scotland

King Robert III of Scotland is very concerned about the future of his kingdom because of the character of his ancestors. His son, David, high-spirited but spoiled. Robert gave his son the name of Robert Duke of Rothesay and gave him the royal authority, hoping that will change the attitude of the child. But the behavior of the child instead increasingly likely. He is survived by his fiancee and make Robert of Fife as the enemy. Robert of Fife later managed to persuade Robert III to arrest his own son. David was imprisoned in place of his uncle, Falkland Palace. There, David died. Robert III, who left David later also worried about the future of another son, James. He finally sent the boy was 11 years old to a rocky island to wait for the ship that would take him to France. James then became the British hostages. Robert III depression, refused food and died several days later.

Murad IV of Turkey

Murad IV known for his cruelty. That said, he has cut off 25,000 human head during his administration. He imposed a ban on smoking, drinking alcohol and coffee throughout the empire. If someone is caught breaking the rules, he would lose his head. Musicians also killed simply because it plays a Persian song.

Besides like to kill, he is also famous because he was a homosexual and woman hater. By the end of his life he continued to show his hatred of women. One day, when he met with a group of girls singing in the meadow, he ordered his soldiers to drag them because they are considered to disturb his composure.


Alfonso VI of Portugal

It is believed that Alfonso VI of mental disability. Style dressed very nyeleneh. He wore six or seven coats at once, stacked three or four hats on his head. In addition, he devotee wild party and use the royal authority to have sex with the nuns. He does not want to bother going to church, so he asked the priest to conduct Mass in his bedroom. Then he got married, but he ignores his wife. Wife who then removed from the throne of the kingdom.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Forest Types and Functions of Forest in Indonesia

Kinds / Types of Forests In Indonesia And Function Forests For Life On Earth Indonesia is one country that has vast forest in the world. Forest area is used to reach 113 million hectares and continues to be reduced drastically due to ignorance and criminal elements in government who are always hungry for money with a chop and denude forests for large profits without looking at the impact of the global environment. 


Here below are the division of all kinds / types of forest in the Republic of Indonesia with the meaning of the definition and understanding:
1. Mangrove Forest
Mangrove forests are forests that grow in coastal areas muddy. Example: the east coast of Borneo, the south coast cilacap, etc..
2. Forest Sabana
Forest forest grassland savanna is spacious with a very small number of trees with low rainfall. Example: Nusa southeast.
3. Swamp Forest
Swamp forest is a forest in swampy areas with palm plants growing in swamp forest. Example: southern Papua, Kalimantan, and so on.
4. Tropical Rain Forest
Tropical rain forest is dense forest / jungle forest that grew around the equator / ukuator that have rained rainfall is very high. Forest type this one has a high humidity level, landless fertile, high humus and wet and difficult to enter by humans. This forest is very popular illegal logging and illegal loggers are also wicked fun destroying forests and cost the state billions of dollars. Example: Borneo forest, Sumatran forests, etc..
5. Forest Season
Monsoon forest is a forest with high rainfall but had a long drought period that renders the leaves in the forest surrounding the dry time.
In addition, forests are divided / divided by function, namely:
1. Forest Tourism
Forest tourism is used as a forest nature reserve that is intended to protect the plants and animals / endangered species so as not to perish / extinct in the future. Forest nature reserve is prohibited to cut down and converted the function compromised as open forests. Usually the tours into the forest recreation research people and places.
2. Forest Reserves
Forest is a forest reserve is used as agricultural land and settlements. On the island of Java there are about 20 million hectares of forest reserves.
3. Protected Forest
Protected forest is a forest that functioned as guardian ketaraturan water in the soil (the function of hydrolysis), keeping the soil to prevent erosion and to regulate the climate (climatological functions) as the mitigation of air pencematan like C02 (carbon dioxide) and C0 (carbon monoxide). Protected forests is protected from destruction blindly logging is generally found in the vicinity of the slopes and the beach.
4. Production Forest / Forest Industry
Ie production forest is a forest that can be managed to produce something of economic value. Production forest can be categorized into two groups namely the rain forests and forest cultivation. Rain forests are natural forests, while forest cultivation is deliberately managed forests man who usually consists of one crop only. Cultivated jungle man must cut down trees premises selective logging system by selecting the tree age and size just enough for a child who did not participate damaged.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

TYPES OF LAND IN INDONESIA

Indonesia is an archipelagic country with a vast land with soil types vary. Here is a variety / soil types that exist in the territory of the Unitary Republic of Indonesia.
1. Humus Soil
Humus soil is very fertile soil is formed from lapukan leaves and stems of trees in dense tropical rain forest.
2. Sand Land
Land sand is the soil that is not good for agriculture which is formed from igneous and sedimentary rocks that have coarse grains and gravel.
3. Alluvial Soil / Sediment Soil
Alluvial soil is soil that is formed from river mud that settles in the lowlands which have a fertile soil properties and land suitable for agriculture.

4. Land Podzolit
Podzolit soil is fertile soil that is generally located in the mountains with high rainfall and low temperature / cold.
5. Volcanic Soil / Land Volcano
Volcanic soil is soil that is formed from material lapukan fertile volcanic eruptions that contain high nutrients. Volcanic soil types can be found around the slopes of a volcano.
6. Laterite soil
Lateritic soil is not fertile soil that was fertile and rich in nutrients, but nutrients are lost due to late rains brought by high water. Example: West Kalimantan, and Lampung.
7. Mediterranean Land / Land of Lime
Mediterranean soil is not fertile soil are formed from the weathering of limestone rocks. Example: Nusa Tenggara, Maluku, Central Java and East Java.
8. Peat Soil / Land Organosol
Organosol soil is less fertile soils to grow crops that are the result of weathering formed marsh plants. Example: swamps of Kalimantan, Papua and Sumatra.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Climate In Indonesia

In Indonesia there are three types of climate that affect the climate in Indonesia, namely climatic season (monsoon), tropica climate (hot climate), and marine climate.
Climate Summer (Monsoon Climate)
This type of climate is strongly influenced by seasonal winds that can vary each period. Usually a change in the monsoon period is 6 months. Climate season consists of 2 types, namely southwest wind season (West Monsoon) and north-east wind season (Monsoon Tumur). West monsoon winds blowing around October to April wet season, so bring rain / rainy. East monsoon winds blowing around the month of April to October the dry nature of the Indonesian territory have resulted in dry season / drought.
Climate Tropical / Tropical (Hot Climate)
Areas around the equator will automatically have a tropical climate is hot and only has two seasons namely dry season and rainy season. Generally south-east Asian region has a tropical climate, while the European countries and North America experienced a subtropical climate. Tropical climate of Indonesia is hot so hot that invites a lot of rainfall or Tropical Rain Naik.
Marine Climate
Indonesia is an archipelago which has resulted in many marine areas evaporation of sea water into the air humid and high rainfall.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Indonesian Traditional Weapons

List of Indonesian Traditional Weapons

Here's the name - the name of traditional weapons from various regions in Indonesia. Maybe this article can be a little help even though there may be of some provinces are lacking and so forth, the source - the source of literature is on a dig again so that more complete.

* Traditional Weapons of the Aceh province - the Aceh Darussalam is Rencong
* Traditional Weapons of North Sumatera Province - North Sumatera is Surit Piso, Piso Gaja densely packed
* Traditional Weapons of the Province of West Sumatra - West Sumatra is Karih, Ruduih, barb
* Weapons Traditional Sword of Riau Province is JenaWi, Badik Mash Lado
* Traditional Weapons of the province of Jambi is Badik Pepper Mash
* Traditional Weapons of South Sumatra Province - South Sumatra is Trisula Spear
* Traditional Weapons of Lampung Province is Terapang, Pehduk Payan
* Traditional Weapons of Bengkulu Province is the neck, Badik, Rudus
* Traditional Weapons of DKI Jakarta is Badik, Parang, Machete

* Traditional Weapons of West Java Province - Jabar is Kujang
* Traditional Weapons of the Province of Central Java - Central Java is Keris
* Traditional Weapons of the province of Yogyakarta - Jogja - Jogja Jogjakarta is Keris
* Traditional Weapons of the Province of East Java - Java is a sickle
* Traditional Weapons of Bali Province is Keris
* Traditional Weapons of the province of Nusa Tenggara Barat - NTB is the Keris, Sampari, Sondi
* Traditional Weapons of the Province of East Nusa Tenggara - NTT is Sundu
* Traditional Weapons of West Kalimantan province - West Kalimantan is Saber
* Traditional Weapons of the Province of Central Kalimantan - Central Kalimantan is Saber, Lunjuk Randu Chopsticks
* Traditional Weapons of South Kalimantan Province - South Kalimantan is the Keris, Bujak pickaxe
* Traditional Weapons of the Province of East Kalimantan - East Kalimantan is Saber
* Traditional Weapons of North Sulawesi province - Sulawesi is the Keris, bike, Sabel
* Traditional Weapons of Central Sulawesi province - Sulawesi is Pasatimpo
* Traditional Weapons of Southeast Sulawesi Province - Sultra is Keris
* Traditional Weapons of South Sulawesi province - Sulawesi is Badik
* Traditional Weapons of Maluku province is Parang Salawaki / salawaku, Kalawai
* Traditional Weapons of the province of Irian Jaya - Papua is the Knife Dagger

Today the repertoire of customs and culture of Indonesia is less a place among young people, on the other hand tentangga country like trace trace our culture, ironic indeed!
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Legenda Kota Surabaya

Folklore of East Java

Previously, in the vast sea of ​​frequent fights between sharks Sura with Crocodile. They fight just because of fighting over prey. Both are equally strong, equally deft, equally smart, equally fierce, and are equally greedy. Already many times they fight has never been anyone else winning or losing. Eventually they entered into an agreement.

"I'm tired of constantly fighting, Crocodile," said Sura fish.

"Me too, Sura. What should we do so that we no longer fight, "said Vera.

Sura Shark who already have rertcana to stop perkelahiannya with Crocodile immediately explained.

"To prevent a fight between us, we should divide the territory into two. I am able sepenuhnyadi in water and must find prey in the water, while you power on the mainland and prey must be located on the mainland. As the boundary between land and water, we set the limit, ie the place reached by sea water when the tide! "

"Whether I agree with that idea!" Said the Crocodile.

With the division of territory, it is no longer a fight between Sura and Crocodile. Both have agreed to honor their respective territories.

But one day, Shark find prey in the river Sura. This is done by stealth for Crocodiles do not know. At first it memarig not get caught. But one day Crocodile Shark caught doing this Sura. Of course, very angry seeing Crocodile Shark Sura breaking his promise.

"Hi Sura, why do you break the rules we agreed together? Why do you dare to enter the river which is the area of ​​mercy? "Asked Vera.

Shark Sura did not feel guilty calm. "I violated the agreement? Is not this river water.

Did not I tell that I was the ruler in the water? Well, this river is it is water, so it also includes areas mercy, "Shark said Sura.

"What? The river was' curry place on land, while the regional powers in the sea, meaning the river is an area of ​​my power! "Crocodile insisted.

"No way. I "do not ever tell you that in water only sea water, but river water," Shark said Sura.

"You're deliberately looking for trouble, Sura?"

"No! I think the reason is strong enough and I was in the right! "Said Sura.

"You deliberately mengakaliku. I'm not as stupid as you think! "Said the crocodile was getting angry.

"I do not care you're stupid or smart, the important river water and sea water is my power!" Sura still do not want to lose.

"Then you really mean to lie to me? Thus our agreement null and void! Who has the most powerful force, he shall become the sole ruler! "Said the Crocodile.

"Fighting again, who takuuut!" Challenged Sura with pongahnya.

Fierce fight between Sura and Crocodile Shark happen again. The battle this time more exciting and powerful. Hit each other and pouncing, biting and hitting each other. In an instant, the water around it became red with blood coming out from the wounds of both the animal. They continued to fight desperately with no break at all.

In this fierce battle, Crocodile Shark bites Sura get on base of its tail to the right. Furthermore, their tails are always forced to turn to the left. While fish is also tergigiut Sura until nearly severed tail and fish Sura returned to the ocean. Crocodiles have been satisfied to maintain the area.

The battle between Shark named Sura with Crocodile is very memorable in the hearts of the people of Surabaya. Hence, the name of Surabaya always been associated with this event. From this incident and then made the symbol of Surabaya Municipality is drawing sura fish and crocodiles.

However adajugayang opinion comes from the word Surabaya Sura and Baya. Sura means Jaya Baya meant danger or safe, so Surabaya means survivors face the danger. The danger in question is serangah Tar-tar soldiers who want to punish the King Jawa.Seharusnya Kertanegara convicted is because Kertanegara already been killed, then stormed by the army Jayakatwang Tar-tar. After defeating Jayakatwang people Tar-Tar seize property and dozens of beautiful girls to take to China. Raden Wijaya sepereti not bear this. With a sniper tactics, Raden Wijaya attack soldiers at the port of Tar-Tar Edge Galuh until they withdrew back to China.

Furthermore, from the days events Raden Wijaya victory is defined as the anniversary of Surabaya.

Surabaya seemed destined to continue in turmoil. On 10 Nopmber 1945 is proof of identity citizens of Surabaya that is the courage to face danger British and Dutch attacks.

At the present, fighting battles and ground water areas continues. At the time of the rainy season arrives sometimes flood control of the city of Surabaya. In the dry season sometimes tenpat-place pool of water into dry land. That Surabaya.
»»  READMORE...

Asal Usul Nama Indonesia

A. Heritage History

1. Forms heritage

History is the knowledge of all events and human actions in the past. All objects and traditions left by humans in the past was called as a relic of history. Its form is as follows:

a. Oral

That is all the story orally or in the words of the perpetrators or witnesses of historical events, among other forms of this oral form of legend, myth, sage, fables, and other folklore.

b. Writing

That is all kinds of written information about an historical event. This form of writing which include inscriptions, books, and other written documents.

c. Object

Ie objects relics of the past. Historical legacies that shaped this body of work such as building equipment, buildings, monuments and other shapes.

2. Artefacts Prehistoric Period

Prehistoric humans are humans who live in civilizations that are not familiar with writing. Their legacy in the form:

1. Ax handheld, which stemmed from the time ax paliolitku (old stone age).
2. Ax oval, namely the elliptical axes and pointy toes. This is a hatchet man of the era equipment Neolithic (stone age young).
3. Stone jewelry, jewelry is a klaung, bracelets and rings.
4. Menhir, which is big and tall stone building used as a marker or the Spirit's supernatural power.
5. Nekara, which gendering is decorated carvings.
6. Tools of bone and metal.
7. Tools of bone and metal.
8. Ancient paintings, the ancient paintings in the form of simple signs which are usually present in the cave.

3. Heritage Period History

Called the era of human history because it was familiar with writings that are then used as a reference in history. Human relics of that age in the form:

* Inscription
* Temple
* Palace
* Monument
* Mosque
* Museum

B. Origins of Place Names A

a. Origin of the Jakarta City Name

In 1527, the Sultan of Demak Kingdom Fatahillah led the fleet attacked the Portuguese who occupied the Sunda Kelapa. On 22 June 1527 the Portuguese were defeated, during the reign of Demak was the name of Sunda Kelapa renamed Jayakarta, which means city of victory or triumph.

Later in the Dutch colonial period in the form of a Batavia Jayakarta nam. But since the Proclamation of Independence on August 17, 1945 or Jakarta Jayakarta name was again used as a center of government.

Until now renamed Jakarta still used every June 22, residents celebrate its anniversary, when the Portuguese defeated Demak and the name of Sunda Kelapa was replaced with the name White Rose.

b. Name Origin Bandung

K ota Bandung is located disuatu plains surrounded by mountains. The town was bypassed by the River Citaru. As a result of lava and Mount Tangkuban Perahu, the river was clogged and formed a dam, weir preformance in many local languages ​​spoken word into Bandung.

Next place it into a lake that requires a boat crossing fatherly, The boat was named Boat of Bandung because it has a specially characteristic of two small boats tied together to load passengers for more.

The place is becoming increasingly crowded due to its beauty. Regent Priangan lose it Wiranatkusummah II, attracted by the place and want to use it as the capital district. Old capital located on Krapyak (now Dayeuh conservatively) considered too keselatan and flooding. Since it is established as the Capital Priangan Bandung. Anniversary is celebrated every September 25.

c. Origin of Yogyakarta City Name

Divide Et impera Politikm Dutch make Mataram must sign the agreement Gianti. Its contents, Mataram was divided into two parts, namely the West submitted to Prince Ario Mangkubumi and eastern submitted Pakubowono III.

Mangkubumi then holding the title Prince Sultan Hamengkubuwono I. By the retainer of the Palace, he is seen as the incarnation of Lord Vishnu in Sri Rama Knight attitude. In the epic Ramayana, Sri Rama is the King of the Kingdom of Ayodhya. Because it is appropriate that the Kingdom is called Ayodhya or Yodya. The hope for the kingdom Yodya secure, peaceful, peaceful. Ayodya name plus the "Karta" which means prosperous. At nam was also added the word "Sultanate" so that the pronunciation of Java into Ngayogyakarta. Subsequently the name into "Yogyakarta".

d. Name Origin of Surabaya City

Name of Surabaya is associated with a folklore in the area. frequently occur in ancient times a great fight between a shark and a crocodile named sura of the Java language is called Baya.

Both are always fighting over prey. When they get bored with the constant fights happen while they're still hungry stomach, they make a deal together. Sura looking for food in areas of water and aged in the area of ​​land. They use as a barrier beach. After the deal the two animals are both wild and rough it can live both on mutual respect and peaceful and tranquil.

Society in those days was very impressed with what the two animals were so named the place in Surabaya. They hope that peace and tranquility of the place can be maintained because of the attitude of mutual respect even in the next period and up to now. The name was still used. Coat of arms of cities and even then use the Fish and Crocodile. More Reading: Its Origin and Legend of Surabaya City

C. Keeping the Heritage Preservation

1. How to maintain the heritage

* No damage
* Building a heritage museum and put it menjadsi one
* Menggunakanyya as lesson material
* Restore and clean up of debris

2. Benefits of maintaining heritage

* Can be used as a source of knowledge
* Used as a tourist attraction
* Can be used as a national identity
»»  READMORE...
posted under , | 0 Comments
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Recent Comments